Organisasi sebagai wadah pembaharuan.

Bergotong royong(Samaturu) adalah kunci untuk kemajuan


Manusia pada hakikatnya sebagai mahluk social, yang seyogyaya untuk bersososialisasi demi kelangsungan hidupnya, alam memacu kita untuk melakukan hal demikian. Bersosialisasi sering kali kita melakukan lebih dari 2,3,4 orang dan seterusnya, bahkan sebelum kita berniat untuk bersosialisasi ada tujuan kita mengapa kita harus berkumpul, apakah kita satu tujuan, apakah keperluan kita sama, nah secara tidak langsung kita telah berorganisasi, berorganisasi tentunya di dalamnya terdapat sosialisasi, dengan kata lain sesungguhnya kita hidup sesuai hukum alam. Penulis mendefinisikan organisasi adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama.

Berorganisasi tujuanya adalah mengandung sisi positif, demi kepentingan orang banyak apakah itu di dalamnya menguntungkan atau merugikan bagi organisatoris yang berkecimpung di organisasi itu sendiri, tidak masaalah karena orang mendirikan atau yang ikut dalam organisasi tersebut mereka secara ikhlas untuk berpartisipasi di dalamnya.

Menurut max weber seorang ahli sosiologi mendefinisikan organisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang di dalamnya terdapat wewenang, dan tanggung serta menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Dengan demikian dapat di katakan bahwa di dalam organisasi itu, telah terstruktur dan sistematis baik dari segi struktur kepemimpinan, serta kewajiban para anggotanya, dan kearah mana organisasi itu akan pergi, eksistensiya bergantung pula pada kualitas anggotanya.


Apabila kita melihat organisasi dari sisi positifnya ia di bentuk, mari kita melihat literatur sejarah bangsa kita, Indonesia dalam proses kemerdekaanya, di mulai dari rahim organisasi, sebut saja BUDI UTOMO yang berdiri pada 20 Mei 1908 adalah sebuah organisasi pergerakan yang berdiri adalah bentuk representaase ketidakadilan secara manusiawi yang di lakukan oleh kolonialisme, pergerakan budi otomo yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah, yang sifatnya kedaerahan di kala itu. Menjadi budak di negeri sendiri, tanpa diberikan hak asasi manusianya, namun ironisnya mereka hidup sekedar hidup hak kemanusianya di cabut oleh manuasia manusia itu sendiri oleh para kolonialisme atau belanda. Para pemikir Organisasi BUDI UTOMO di dalamnya seperti Dr. Wahidin Soedirohusodo,Dr.Soetomo, adalah orang orang cerdas yang berpendidikan, tinggi, serta para mahasisiwa STOVIA( school tot opleiding voor inlandsche arsten yaitu gunawan, Dr tcipto mangoenkusuma, Soeraji, serta R.T Ario Tirtokusuma DKK, mereka adalah orang orang berpikir kritis yang tidak menyukai ketimpangan social, merebaknya kemiskinan serta yang pendidikan yang tidak di berikan secara merata, itulah menjadi alasan utama untuk memerdekakan manusia manusia lainya. begitu pula dengan organisasi sebut saja IMM, HMI, PMII mereka lahir dari berbagai macam masalah yang di alami bangsa kita, dan dampaknya organisasi itu kita bisa rasakan hari ini baik,bermanfaat bagi bangsa,agama pendidikan,serta ekonomi dan politik.


Dengan demikian organisasi lahir sebagai wadah pembaharuan dan perubahan bagi satu daerah atau wilayah demi kepentingan masyarakat dan outpunya adalah terbentuknya masyarakat yang berkeadilan. Berorganisasi adalah wadah resmi yangdi negara hukum dan legalitasnya di atur dalam UUD nomor 28 tentang kebebasan berpendapat maka ketika kita beroragnisasi lebih struktur dalam menyuarakan pendapat di depan umum, membawa aspirasi rakyat, serta bekerja sama dengan lembaga-lembaga resmi lainya. berorganisasi sama dengan mengabdi kepada masyarakat, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, namun di samping itu kualitas organisasi bergantung kualitas anggotanya atau kadernya, dia harus mapan dalam segi pengetahuan, dalam hal ini orang orang yang mempunyai kualitas pendidikan yang baik pula, percuma satu organisasi secara kuantitas anggota ai banyak namun tidak dengan jumlah kualitas.

Dalam tubuh organisasi, anggota organisasi berbeda disiplin ilmu dan background, disitulah akan muncul diskusi-diskusi ilmiah, sharing bertukar pikiran, serta menjadi tempat belajar kita. Di samping itu ketika berkencimpung di organisai, kita tak sadar telah kita di bentuk untuk bekerja sama dengan tim,dalam menyelesaikan sebuah permasalah atau di amanahkan tugas oleh anggota organisasi lainya dan jiwa humanisasi atau simpati kepada orang semakin terbangun Jelaslah bahwa organisasi akan mengalami progres dan maju bergantung pada anggotanya, pendidikan menjadi kata kuncinya.


Sehingga tidak salah lagi organisasi sebagai wadah pembaharuan dan perubahan utamanya bagi diri sendiri kemudian masyarakat, dengan berhimpun kita akan menemukan jati diri kita serta kelemahan kita, maka berorganisasilah, kita kuat karena kita bersatu, dalam persatuan itu ada kekuatan yang akan membawa perubahan bagi nusa bangsa dan agama. Maka berorganisasilah, berhimpunlah, berserikat, dan teriakan kebenaran.

______________________________________

Tinggalkan komentar