PARADOKS ASMARA PELAJAR DAN URGENSINYA

Oleh:IH

Kujunjung perempuan tinggi-tinggi…

Aku bersimpuh dihadapan mereka, 

Dan layaknya tiap pemuja sejati, 

aku merasa diriku tak layak di hadapan objek yang kupuja

 (NIKOLA TESLA)

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga begitulah untaian kalimat dari lagu yang termuat dalam syair lagu bang haji Rhoma irama. Namun sebagian orang menafsirkan kata cinta dan mengaplikasikan  dalam kehidupan nyata menjadi dengan cinta kita rusak taman berbunga itu . Pelajar menjadi Aktor utama setiap sinopsis Cinta yang berujung malapetaka. Berdasarkan data, banyak pelajar di luar sana yang mengalami hamil di luar nikah, akibat dari menjalin asmara di momen yang belum  tepat . Menurut data Komnas perempuan jumlah perempuan yang  dispensasi perkawinan anak meningkat 7 kali lipat sejak 2016. Total permohonan dispensasi pada 2021 mencapai 59.709 . Hemat penulis sebagian anak muda Indonesia, menikah hanya modal cinta, nafsu birahi. Dan kurangnya pemahaman definisi cinta secara universal, cinta di maknai hanya pada pasangan semata. Cinta identik dengan Seks. Itulah mispersepsi tentang cinta.

Opini  ini bermaksud untuk menguraikan dan menjelaskan tentang Kontroversi dan  pelajar yang menjalin asmara secara tidak sah di mata hukum dan agama, serta apa urgensi nya. Pelajar yang dimaksud Mahasiswa, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP). Sedangkan Asmara menurut KBBI adalah perasaan senang kepada lawan jenis. 

Cinta Dan Fitra Manusia.

Rasaya kurang elok jika tak membahas asmara namun kita membicarakan cinta. Sebab cinta dan asmara satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan. Sejarah mencatat awal mula manusia berbuat dosa, dan  manusia mendapat sanksi  oleh tuhanya atas perbuatan tersebut adalah dampak dari menuruti hawa nafsunya yang didorong atas nama cinta. Dalam perspektif agama samawi kejatuhan manusia di muka bumi ini di awali dari cinta . Adam dan Hawa dua sosok yang sedang jatuh cinta menikmati Surya-Nya. Adam Mengikuti langkah Iblis atas dasar perintah kekasihnya Hawa. Cinta menjadi pokok dan sumber masaalah jika salah di pahami dan di aplikasikan dalam kehidupan nyata. Banyak pandangan para ahli tentang cinta namun penulis lebih sependapat dengan Ibnu Qayyim bahwa cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan sesuatu melainkan menambah kabur atau tidak jelas berarti definisinya adalah cinta itu sendiri

Dalam buku The Art Of Loving karya Erich Fromm mengklasifikasikan 5 objek cinta 

yaitu :Cinta persaudaraan: cinta terhadap sesama manusia, cinta terhadap orang miskin, menderita, terancam. cinta keibuan: hakikat cinta keibuan adalah pemeliharaan dan pertumbuhan anak, dan keharusan untuk keterpisahanberbeda pada cinta erotis, dua orang yang berpisah menjadi satu dalam keibuan dua orang yang bersatu lalu berpisah. Cinta erotis: mendambakan peleburan, penyatuan dengan pribadi lain serta eksulisif, tidak universal, mudah terpedaya oleh keinginan seksual serta berawal dari impresi jatuh cinta, runtuhnya batas diantara dua orang yang semula asing, selanjutnnya yang asing itu menjadi intim . Cinta diri: cintailah sesamamu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri menunjukan bahwa sebelum mencintai sesama harus punya cinta terhadap diri sendiri. Adapun Cinta Tuhan seperti kebutuhan akan keteropisahan,dambaan akan pengalaman penyatuan,  anugrah dan inayah, yang kemudian disebut manusia iman. 

Cinta yang dipahami oleh sebagian anak muda adalah tentang cinta erotis. Cinta lawan jenis (Heteroseksual). Ataupun sesama jenis (guy, lesbian).

Sebagai makhluk tuhan yang di ciptakan dengan kesempurnaan di antara makhluk ciptaan di bumi lainya, dengan standard paripurna atas ciptaan itu adalah akal, akal inilah kemudian yang menafsirkan atas persepsi yang ia lihat dari realitas kehidupan ini . maka dalam konteks cinta perasaanlah yang menghadirkan cinta. Akal hanyalah pemicu dalam menghadirkan cinta, peran hati atau perasaan sangat besar sehingga tidak salah kemudian pepatah mengatakan “cinta datangnya dari mana, dari mata turun ke hati”

Perempuan Adalah Malapetaka

Jika kita membaca cerita metafor  seperti yang di gambarkan manusia pertama kali melakukan dosa pertama dengan menerima konsekuensi atas perbuatan itu lalu nabi adam di usir dari surga dan diturunkan ke bumi. Skenario itu perempuan berperan penting proses turunya manusia di bumi.  Seandainya perempuan pertama Hawa dapat menolak ajakan Adam yang berasal dari skema politisasi iblis untuk memakan buah khuldi, mungkin saja manusia hari ini masih berada di surga-Nya. Namun sekali lagi cerita itu hanyalah metafor dan penganalogian.  Nah menurut hemat penulis di sini awal mula perempuan menjadi malapetaka. Pada sisi lain bible juga berbicara tentang perempuan kaitanya dengan sejarah Hawa (eva) sebagai sosok yang merayu adam untuk berbuat dosa   . Bahkan dalam perspektif hukum setiap kejahatan perempuan terdapat peran di belakangnya.  

Lanjut, Dalam konteks seorang pelajar penulis menganggap perempuan itu sebuah malapetaka, penghambat. jika berbicara ingin mengembangkan setiap potensi diri kita dan berproses di kampus/sekolah. Akan menjadi masaalah di kemudian hari apa bila pacar kita ini mengintervensi untuk membagi meluangkan waktu kita. Bagaimana rumitnya mendapat pacar yang posesif, selalu mempertanyakan keadaan kita di setiap saat. Juga ada hubungan yang sifatnya hanyalah candaan dan mempermainkan perasaan.Penulis mempelajari pada setiap lembaga kampus yang menduduki ketua-ketua lembaga kemahasiswaan, mahasiswa berprestasi di akademik dan non akademik, mempunyai karya adalah mereka yang fokus mengasah diri, mengembangkan potensi diri dan mengexplore bakat mereka, dan tentunya mereka bukan  penganut paham bucinisme.

Bagi seorang pelajar, Pisau analisis kita sehingga perempuan tidak menjadi malapetaka dalam meraih cita cita, maka perempuan harus posisikan dia, apakah ia sesuatu yang mendesak atau penting jika status nya seorang pelajar. Juga, menempatkan perempuan dalam konteks asmara apakah ia sesuatu hal mendesak atau penting. Di mulai pertanyaan sederhana ini membaca opini ini penting atau mendesak?  Tentunya membaca adalah hal yang penting namun tidak mendesak. Membaca dapat kita jadwalkan di waktu yang lain, dan boleh kita jadwalkan di setiap waktu kosong kita.Kondisi dimana aktivitas tersebut kita kategorikan mendesak, yaitu jika kita tidak melakukan aktivitas tersebut mempunyai konskuensi logis yang tak dapat di ulangi lagi” contohnya seorang pekerja pemadam kebakaran, dan menjenguk orang tua yang sedang sekarat. 

Perempuan apakah mendesak atau penting jika statusnya  pelajar? 

Berangkat dari kerangka berfikir di atas maka asmara bukanlah hal yang mendesak bagi seorang pelajar. Artinya pada fase ini, sebagai pelajar masih dapat kita ulangi pada momen momen tertentu dalam mencari pasangan asmara kita.  

Satu keharusan bagi pelajar untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh orang tuanya sebagai harapan keluarga. 

Begitu pula perempuan laki-laki bukanlah sesuatu yang mendesak namun penting untuk disuruh-suruh dan manfaatkan tenaga mereka yang kuat.

Di sisi lain perempuan tidak selamanya menjadi malapetaka  itu hanya oknum hawa saja sebab manusia di ciptakan begitu sempurna oleh sang pencipta. Namun jika perempuan adalah sumber masaalah. Penulis sepakat.!

Menggugat Asmara Pelajar 

Seperti di jelaskan di awal cinta adalah fitra manusia sehingga sulit untuk di pisahkan dari kehidupan kita.  bukan bermaksud untuk menjadi anti terhadap dunia kasmaran, namun harus di kurangi, mengefesienkan waktu yang ada untuk memahami dan mempersiapkan diri menjemput Cinta Sejati, bukan menghilangkan cinta dari kehidupan ini. Sebab segala sesuatu diciptakan didunia didasari atas nama cinta. Ingatlah ketika kita lahir di dunia ini adalah hasil kerja sama dari orang tua kita yang saling mencintai dengan cinta yang tulus dan ikhlas. Asmara yang berlandaskan Nilai kemanusiaan dan Kehormatan.

Mirisnya, Asmara yang yang kita lihat adalah asmara yang melahirkan aborsi, asmara menciptakan kemiskinan, asmara yang disahkan secara paksa dispensasi KUA, nyata adalah kecerobohan, asmara yang melahirkan kebencian. Ironinya sepotong kata cinta dapat memperkosa perempuan. Kita tidak lagi melihat asmara seperti di gambarkan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra, Asmara Romeo Juliet, Qais dan Layla.

Realitas hari ini kampus dijadikan wadah kontak jodoh. Dari berbagai sudut Penjuru wilayah, kampung, suku, ras, agama, terhimpun di dalam kampus. Tidak jarang terjalin hubungan asmara praktis kurun waktu 4 tahun itu dan cinta di obral dengan kalimat sebagai penyemangat, alasan di lontarkan : batu loncatan, sampingan, hiburan, lebih mengerikan tempat makan bagi laki-laki perokok mati sambung. Rokonya surya. Hingga puncaknya simulasi pernikahan yaitu kawin mawin. Namun Ketika telah berakhir Kaleidoskop perkuliahan kurun waktu 4 tahun maka tibalah masa berakhirnya asmara yang palsu itu. Puncaknya adalah Perpisahan dan kehilangan. Masing-masing sepasang kekasih hilang kontak, putus komunikasi sadar bahwa kehidupan ini bukan hanya persoalan lendir, klimaks, namun jauh lebih penting dari itu adalah kebahagian orang tua, adik, dan meniti karir menata masa depan yang cemerlang. Kampus di jadikan sandiwara asmara untuk menunda perpisahan. 

Dalam  diri manusia diumur 18-25 adalah proses pencarian jati diri kita dan mengembangkan potensi diri kita. Ketika asmara merasuki di kehidupan seorang pelajar, harus dipahami ada dikotomi konsentrasi antara cinta dan cita-cita lebih dulu mana yang diprioritaskan. Munafik jika dapat berjalan dengan seirama dalam konteks pelajar.

Juga,Terlalu Naif bagi setiap kalangan mahasiswa (i) membenarkan argumentasi mereka bahwa dengan menjalin hubungan asmara yang tak terhormat (berpacaran) akan menjadi penyemangat (Dorongan Motivasi belajar) kita dalam menjalani aktivitas kampus. Dampak negatifnya adalah ketika putus maka mereka semangat bermahasiswa mereka kurang bahkan galau berhari-hari hanya persoalan romantisme.

Itulah mengapa para ulama islam dan filsuf barat jarang yang ingin melakukan hubungan asmara dengan ikatan yang sah (Nikah). Deretan nama seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, Imam An-Nawawi, Isaac Newton, Immanuel Kant, Spinoza, David Hume,Nicholas Copernicus. Kemungkinan besar mengurus rumah tangga akan menyumbat daya kritis dan dapat menyebabkan minim karya di tengah kesibukan mengurus istri, anak, sandang pangan dan papan. Asumsi penulis jatuh cinta adalah kehilangan daya berpikir kritis, kondisi akal dijadikan babu oleh perasaan demi memikirkan masa depan bersama yang abstrak. Orang jatuh cinta membuat seseorang bodoh. Sosok yang dicintainya mendominasi dalam pikiran akal sehatnya.Jatuh cinta pada seseorang dapat lahirkan cinta namun lebih besar melahirkan kebencian. Aneh tapi sulit dirasionalisasi, logika tak mampu menguraikan. Sehingga jatuh cinta kepada pasangan itu satu kekonyolan yang nikmat dan bahagia. Lebih tepatnya cinta itu gila. Gila dimana kondisi akal sehat hilang. Pelajar mengalami gejala kegilaan ringan akibat cinta yang disebut galau dan bucin (budaknya Cinta). Maka jatuh cinta bagi menyandang status pelajar hanyalah menambah masaalah dari masaalah yang bertumpuk-tumpuk. 

masalah diantaranya menurunkan daya kognitif pada pelajar, Contoh yang lebih Reel dalam masyarakat kita jika hafalan tak kuat maka mereka mengatakan “ susah juga kalau sudah berkeluarga banyak beban fikiran, susahmi untuk menghafal, mulai turun daya ingatan ta”. Ini pemikiran ikatan yang sah dimata agama dan hukum. Bagaimana dengan asmara pelajar yang tak sah (pacaran) namun selalu mengahantui was-was dan ketakutan akan menimbulkan abrasi ilmu pengetahuan pada diri seorang pelajar. lupa dan lenyap ilmu pengetahuan itu pada akhirnya.

Kemudian jika status mahasiswa yang minim karya dan prestasi menjalani hubungan pacaran boleh jadi Skiripsinya pun ia sulit untuk selesaikan lalu memutuskan Resepsi. Tentunya dampak yang didapatkan oleh seorang pelajar ketika menjalin hubungan pacaran secara garis besar: pengekangan dan hilangnya kemerdekaan pribadi, prestasi menurun, tuduhan berzina, pergaulan terbatas, waktu dan uang terbuang sia-sia, tekanan batin.

Penulis ingin menggugat asmara dari para pelajar (Mahasiswa, sma, smp) itu. Asmara pelajar yang dilakukan dalam bentuk perilaku pacaran, tentu menjadi hal yang wajar jika  pegangan tangan, ciuman, healing di gunung, dilaut,puncaknya berhubungan seks dan efek negatifnya dari semua itu bagi pelajar yang notabenenya sedang meggeluti pendidikan  akan mengalami dikotomi pikiran dan waktu maka konsentrasi minat belajar akan menurun fase mereka jauh dari makna sebagai harapan keluarga, bangsa dan Negara. 

Pada binatang, Hewan jantan akan  melakukan segala cara memikat hewan betinanya agar bisa kawin kawin. Contohnya burung Cendrawasih jantan akan memamerkan bulu cantik nya dengan tujuan menarik perhatian burung cenderawasih betina lalu kawin mawin. Pada manusia pun demikian, motivasi sebagian mahasiswa untuk bisa menyelesaikan skripsi agar segera resepsi. yaitu menikah dengan orang yang dicintainya, kadang kala syarat untuk diterima adalah dengan menyelesaikan studi sebagai daya tarik kepada keluarga salah satunya. Maka untuk memperjuangkan cinta agar bisa hidup bersama dengan orang yang ia cintai nya,ia harus menyelesaikan studi Sarjana. sadar atau tidak sadar dorongan hasrat seksual (Menikah lalu kawin) akan menjadi motivasi dalam menyelesaikan studi.Bagaimana pun dengan menikah rasa penasaran mendalam terhadap pasangan  akan terkuak. Beda halnya jika pasangan pelajar telah melakukan hubungan intim (Bercinta) dengan pasangan nya, sulit untuk mengkonversikan menjadi semangat dalam menyelesaikan studi. Hilanglah semangat meraih cita-cita karena bercinta telah kita lalui. Sebaliknya, proses penyelesaian studi selesai bagi yang menjalani asmara berharap putus dengan pasangan nya sebab rasa penasaran itu telah lama ia rasakan dan temukan. Agak mirip dengan binatang, namun bercinta sebelum cita-cita diraih lebih binatang dari binatang.

Sebagian besar orang menganggap fungsi pacaran adalah sebuah bentuk rekreasi, orang yang berpacaran akan menikmatinya dan menganggap pacaran sebagai sumber kesenangan dan rekreasi. Sebuah penelitian menunjukan responden laki-laki lebih memaknai fungsi pacaran sebagai sumber kesenangan dibanding perempuan. Istilah cinta main-main memiliki presentasi lebih tinggi laki-laki dibanding perempuan. Hal ini menunjukan bahwasanya laki-laki lebih memaknai pacaran dengan sumber kesenangan, sedangka, perempuan lebih memaknai pacaran dengan pencarian status.  

Tragedi asmara yang lebih mengerikan pada tingkat perguruan tinggi ditataran kampus adalah Senior berkarat menjalin pacarnisasi  dengan junior (perempuan) kampusnya ataupun sesama organisasi, umumnya junior yang polos nan suci dengan niat  belajar ke senior tersebut yang di anggap mampu  membuka cakrawala wawasan berpikirnya sesuai cita-cita keinginan luhurnya, namun takdir berkata lain senior tipe demikian menafsirkan bukan hanya wawasan yang ia buka namun selangkangan pun akan didekonstruksi, lagi-lagi dibalut sepotong kata suci yaitu CINTA. Demikianlah cinta seringkali terlafadzkan agar cumbu-mesra dapat terealisasikan.

Miskonsepsi Pacaran.

Pacaran sebagai praktik sosial merupakan fenomena baru muncul pada belakangan ini. 

Dalam tradisi masyarakat Indonesia telah memiliki budaya tersendiri sebelum Pra-pernikahan. Di Sulawesi tenggara perkawinan adat suku tolaki dimana ada prosesi atas insiatif secara kolektif secara ideal dan normative dilakukan bagian dari prosesi perkawinan yang disebut tahap metiro yang bermakna mengintip, meninjau calon istri. jika kita mencoba memaknai prosesi ini mempunyai kemiripan pacaran (Pra-pernikahan) sebagai mana belum terkontaminasi oleh modernisasi.

Begitu pula pada masyarakat melayu kuno mempunyai kebudayaan tersendiri dalam melangsungkan pra-pernikahan. Pacaran diambil dari kata Pacar. Tumbuhan daun pacar. Pacaran adalah suatu kondisi yang menerangkan bahwa sudah adanya itikad menuju jenjang yang lebih serius  antara sepasang laki-laki dan perempuan yang kelak menjadi pasangan sah secara agama maupun Negara. Keduaya ditandai pada jari tangan mereka dengan olahan daun pacar berwarna merah. Dengan tanda kode yang berada tangan sepasang mereka guna memudahkan dilingkungan mereka bahwa sedang pacaran. Lanjut, sang lelaki akan diberikan waktu 3 bulan untuk mempersiapkan diri, belajar ilmu pernikahan, wawasan membina rumah tangga, mencari materi dll. 

Istilah pacaran, muncul pada zaman revolusi industri. Dalam buku the whole art Sopan Courtship:Or ladies & Gentlmen’s Love Letter Writer membahas tentang tips membuat surat cinta pada pacar, terbit tahun 1849 dan diketahui menjadi buku pertama denan teman ini. Buku ini menjelaskan secara pasti bahwa tujuan pacaran adalah persiapan pernikahan.

Pada tahub 1920-an pacaran terbentuk dari fungsi utamanya adalah untuk memilih dan mendapatkan seseorang pasangan, sebelum periode ini pacaran hanya bertujuan untuk menyeleksi pasangan, dan pacaran diawasi oleh ketat orang tua, yang sepenuhnya mengendalikan kebersamaan setiap relasi hetereoseksual  .

Penulis berpendapat bahwa Pacaran hanyalah metode dalam mengetahui identitas pasangan kita secara Lahiriah. Pendekatan Pra-Pernikahan. Mengetahui karakter, pola pikir, serta asal usul nasab keturunan si pasangan kita.

Pergeseran makna pacaran sangatlah tajam.  Pada era modern ini, pacaran menjadi sebuah tradisi pada memasuki usia remaja dan terus dilakukan secara berulang-ulang. SMP punya pacar, SMA punya pacar, Kuliah Play Boy/play girls.

 pacaran zaman dulu  telah memiliki aturan main sebelum menuju hari H pernikahan dengan tujuan terciptanya keluarga yang bahagia serta mempunyai turunan yang diidamkan. Hal ini jika diibaratkan pada sistem pemilu, KPU telah menetapkan waktu berdasarkan kesepakatan bersama sebagaimana aturan yang ada untuk mencoblos pasangan calon. Begitu pula dalam pernikahan si laki laki mencoblos sesuai aturan waktu yang telah ditentukan, beda halnya zaman sekarang si laki-laki mencoblos sebelum hari H dan bukan atas kesepakatan bersama. Akibatnya menikah bulan januari melahirkan dibulan juli, sebab mengambil panjar memang. Artinya pernikahan tak dapat tercipta keluarga yang harmonis sebab menyalahi aturan main yang ada.

Pacaran zaman sekarang bertolak belakang dengan zaman dulu. Zaman dulu pacaran biasanya hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup dalam rangka mempersiapkan diri ke jenjang pernikahan dalam waktu dekat dan didalamnya terdapat rambu-rambu sosial sehingga terlihat bernilai dan terhormat dihadapan masyarakat . Sedangkan, zaman sekarang pacaran dilakukan secara berulang-ulang dan waktunya belum ditentukan serta dilakukan secara bebas tanpa adanya rambu-rambu sosial dan terlihat tak bermoral dihadapan masyrakat bahkan diusir oleh masyarakat jika kedapatan pacaran.

Tepatnya pacaran zaman sekarang semacam gaya hidup. Pacaran bukan hanya dilakukan oleh orang yang belum menikah namun sepasang kekasih yang menjalin hubungan asmara secara gelap tetap disebut pacaran. 

Tidak seperti dulu pacaran adalah pengenalan pra-nikah didalamnya terdapat bimbingan wawasan keilmuan perkawinan sebagai modal mengarungi bahtera rumah tangga . Akan tetapi pacaran saat ini hanya sebatas pengenalan intim pasangan tanpa adanya upaya menetapkan waktu ke jenjang pernikahan sertaa tak ada bimbingan dari siapa pun belajar secara otodidak tentang pernikahan sehingga putus di tengah jalan. Sekalipun lanjut ke tahap pernikahan biasanya cerai disebabkan kurangnya pemahaman membina rumah tangga yang baik.

Jadi di era ini, pacaran berfungsi melabeli sepasang pelajar  yang sedang menjalin asmara mencari kesenangan palsu dan belum dipastikan menuju jenjang pernikahan serta membutuhkan waktu yang lama sampai ke jenjang ke pernikahan bahkan tidak sampai pada jenjang pernikahan. Contoh:Pacaran yang dilakukan oleh anak SMP sama sekali tidak seperti pacaran makna sesungguhnya karena pacaran mereka tidak mempunyai hubungan dengan pernikahan. Dari kacamata agama islam pacaran sesuatu yang haram, di benci oleh pemuka agama karena tidak diajarkan dalam Islam. Taa’ruf adalah metode pra-nikah sesuai ajaran islam. Apa pun namanya entah itu pacaran dan taaruf tergantung siapa yang menjalinya ataupun individunya. Apakah ia telah bersikap dewasa dan punya batasan dalam mengenali sesama jenisnya.

Remaja hari in memahami pacaran dilatar belakangi oleh rasa penasaran yang tinggi terhadap organ lawan jenis dan bertujuan dapat merasakan hubungan seksual. Serta pacaran menjadi lifestyle oleh sebab itu kurang dianggap gaul jika tak mempunyai pacar.

Mencari Titi Temu

Perspektif penulis, tidah mencari pembenaran atau menyalahkan kepada pelajar baik tingkat SMP, SMA, atau tingkat perguruan tingggi untuk mengenal cinta. Yang salah adalah bercinta (berhubungan badan) tanpa ikatan yang sah di mata agama dan Negara. Bagi pelajar fokuslah untuk meraih cita-cita, cinta akan mengikut dengan sendiri nya.Jika telah terhormat status dan kedudukan anda. Di era ini perempuan sangatlah materialis. Karna dunia yang mendefiniskan cantik haruslah glowing, badan di lumuri dengan perhiasan yang mahal. Yang perlu dipahami perbedaan laki-laki dan perempuan, laki laki jika  telah mendapatkan harta berlimpah mereka mencari perempuan, sebaliknya perempuan jika banyak materi dia tak lagi membutuhkan seorang laki-laki. Tamparan keras bagi kita seorang lelaki bahwa definisi kemandirian perempuan dan lelaki itu berbeda. Maka tepat jika seorang pelajar mengahbiskan waktunya, memeras keringatnya, untuk dapat sukses mempunyai status dan kedudukan yang terhormat dan bermanfaat di masyarakat.

Seorang pelajar yang sedang fokus pada keilmuan harus mempunyai pantangan, pantangan diantaranya adalah perempuan. Sebab nasihat ulama Imam Bisyrun Al-Hafi yang di nukil oleh Imam Ali al-Qari dalam kitabnya “Al-Mashnu’ fi Ma’rifah Al-Hadis Al-Maudlu’ bahwa 

Ilmu akan tersiakan di dalam selangkangan wanita. Berbeda dengan jargon masyhur dari Imam As-Suyuthi sendiri;”Ilmu akan hidup di antara selangkangan wanita.”

Yang Jelas tipu daya wanita sangatlah dahsyat. (Q.s.Yusuf: 28) Silahkan anda cari Tafsiran tersebut.

Kehidupan yang palsu ini, sebagi pelajar sulit untuk mengidentifikasi perasaan yang serius dari seseorang. Laki dan perempuan sama saja suka mengotori makna cinta dengan menjalani hubungan yang palsu sering kali mengutarakan cinta untuk mempermainkan perasaan seseorang. Menurut hemat penulis kita harus dapat membedakan agar dapat terhindar dari hubungan asmara yang sia-sia. Apalagi bagi kalangan pelajar, mendapatkan kenyamanan dari sosok lawan jenis sangatlah sering kita temui. Kenyamanan itu bukanlah parameter utama dari memilih pasangan sehingga dilanjutkan  pada tahap keseriusan. Pengakuan perasaan seseorang kita temukan di balut dengan retorika yang melulantahkann perasaan. Namun secara substansi semuanya hanyalah rayuan yang sifatnya dongeng semata. 

Perbanyak referensi tentang pendidikan seks di mulai dari lingkunga keluarga, bergaul pada lingkungan yang sehat, aktif pada kegiatan tertentu, mengenal definisi cinta dengan baik dan benar,

serta teruntuk kaum adam, walaupun tabiat seorang lelaki libido seks lebih kuat dibanding dengan perempun sebab pria punya dorongan untuk melestarikan spesiesnya haruslah akal selalu tetap siaga dibanding dorongan hawa nafsu seksual. Artinya menumpahkan hasrat dorongan seksual kepada lawan jenis harus pada posisi yang mulia dan terhormat, sebab itulah yang membedakan kita dengan binatang.

Indonesia darurat pendidikan sex sehingga dampaknya Sex bebas merajalela. Pendidikan seks bagi pelajar harus senantiasa di bicarakan dimulai pada  lingkungan keluarga, juga pada lingkungan pendidikan dititik beratkan namun jangan berharap  tentang pendidikan seks sebab lembaga pendidikan formal kita masih menganggap hal yang tabu beda halnya pada lingkungan keluarga. Kedua orang tua harus mendiskusikan ke anak laki-laki dan perempuan. Masyarakat Indonesia masih menganggap membicarakan seks dikhalayak ramai adalah hal paradoks. Apakah enggan membicarakan sex karena kita menjadi bagian dari pelaku dan mempunyai pengalaman yang gelap terhadap sex? Munafik. namun memahami seks sesuatu yang suci. Demikian pula tulisan ini harus menembus isi kepala bagi setiap pelajar yang kesadaranya kurang tentang urgensi Asmara bagi pelajar.

Mahasiswi Perempuan harus dibekali pada pemahaman feminisme radikal, sehingga ini bekal dalam menjalani aktivitas akademisi di kampus ± selama 4 tahun. Penulis berasumsi masuk ke organisasi seperti Himpunan mahasiswa Islam perempuan akan dibekali senjata ampuh yang dimiliki buaya darat spesies predator seks  yaitu Retorika dan Filsafat cinta pemahaman titik kelemahan perempuan. Cinta palsu sangatlah alergi dengan Rasionalitas Kritis, serta membungkam lelaki jika perempuan lebih lihai dalam memahami filsafat cinta. Dengan memahami kelemahan perempuan ada yang ada pada dirinya kemungkinan besar tidak terjebak pada Instrumen Irama cinta palsu yang dimainkan oleh laki-laki hiyperseks dan Nafsuan.

Penulis pernah ditanya “perempuan seperti bagaimana istri tipekal yang anda cari? Saya jawab perempuan cerdas pandai beretorika sehingga ketika saya bersama dia bukan hanya jadi suami takut istri tapi jadi filsuf sejati serangkaian sinopsis percintaan kami akan diselengi DIALEKTIKA seperti konsep Filsuf Hegel . auuw meledak….

Penutup,Perempuan telah diberikan 9 nafsu, dan satu akal. Sedangkan pria diberikan 9 akal dan satu nafsu.. (Rabiatul Al-Adawiyah)

Pahami renungi dan maknai terdapat pelajaran 

Penulis merupakan Penganut Paham Maskulinitas Radikal.

DIMANAKAH PANCASILA?

       Sebagai bangsa yang besar, kita mempunyai ideologi dasar Negara yaitu pancsila. kebanggaan yang di miliki oleh seluruh anak bangsa ini. Ideologi ini kita jadikan fondasi Negara kita sebagai kompas dalam menjalankan kehidupan bermasyrakat dan bernegara. Hemat penulis PANCASILA tidak hanya menjadi warisan berharga bangsa Indonesia akan tetapi bagian warisan dunia karena merupakan hasil perkawinan silang dari berbagai macam ideology yang ada di dunia saat ini, pancasila mengandung ideology komunisme,-sosialisme, kapitalisme-liberalisme dan Islamisme Pendek kata ideology pancasila mengambil jalan tengah dari beberap ideologi yang ada .sehinga layak pancasila kita jadikan sebagai pandangan hidup sekaligus pancasila sebagai dasar Negara.
,
Sejarah Pancasila
Pancasila lahir membutuhkan proses dan waktu yang begitu panjang sehingga menjadi ideology yang kokoh dan diimani oleh rakyat Indonesia. Aktor utama yang menjadi perumus dari dasar Negara kita yaitu Mr. Soepomo, Muh Yamin, Ir. Soekarno dan banyak tokoh yang terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam perumusan dasar Negara ini . Buah pemikiran Soekarno terdapat lima butir dasar Negara Indonesia.  Yaitu kebangsaan Indonesia, internasionalisme dan peri kemanusian, mufakat demokrasi, kesehjateraan sosial, dan ketuhanan yang maha esa. Beliau mengusulkan buah pemikiran ke panitia 9 pada tanggal 1 Juni sehingga ini kemudian yang menjadi cikal bakal dikemudian hari di peringati sebagai hari lahirnya  pancasila. Proses terbentuknya ideologi pancasila di teruskan kepada panitia 9 yang diamanatkan untuk merumuskan dasar Negara melalui Piagam Jakarta. Kemudian ke 5 sila tersebut di sahkan serta dimuat dalam pembukaan UUD dasar Negara republic Indonesia tahun 1945.

Dalam sejarah pancasila ada hal yang paling menarik dan dilupakan oleh banyak orang bahwa sejatinya jiwa dan roh  pancasila sebenarnya telah ada dan hidup berkembang dalam masyarakat nusantara sejak lama. Maka tanggal 1 juni itu adalah proses kelahiran secara formal, sistematis, dan holistic. Dan di perkuat dalam pidato soekarno dalam acara penerimaan gelar doctor kehormatan di universitas Gadjah Mada pada tanggal 19 september 1951 menyatakan bahwa: ”pancasila yang tuanku promotor sebutkan sebagai jasa saya itu, bukanlah jasa saya, dalam hal pancasila itu, sekederlah menjadi perumus daripada perasaan yang telah lama terkandung bisu dalam kalbu rakyat Indonesia, sekedar menjadi pengutara, dari pada keinginan-keinginan dan isi jiwa bangsa Indonesia turun temurun. Pancasila itu telah lama tergurat pada jiwa bangsa Indonesia. Saya menganggap pancasila itu corak karakternya bangsa Indonesia” (Ideologi pancasila:Hariyono154)

Sila Sila Yang Di Permainkan

Tak ada satu pun hasil pemikiran manusia menjadi kebenaran mutlak dan absolute, begitu pula dalam penafsiran butir butir pancasila dalam kehidupan nyata mengalami abstraksi dan uthopia. Pancasila ada dalam setiap hafalan namun dalam tindakan dunia nyata sulit kita dapat menemukan makna akan sila-sila dari pancasila itu di dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila yang paripurna ini telah dimonopoli   oleh pemangku kebijakan.  sehingga pancasila kehilangan makna dan roh. Dengan ditafsirkan pancasila berdasarkan kepentingan dan hawa nafsu sehingga di jadikan argumentasi pemerintah yang sebenarnya melanggar nilai nilai keadilan dan kemanusian.Sebagaimana yang diungkapkan oleh Syafi’i Maarif bahwa pancasila yang hanya di muliakan dalam kata , tetapi dikhianati dalam laku, hanyalah akan memperpanjang derita bangsa ini, sementara tujuan  kemerdekaan berupa tegaknya sebuah masyarakat adil makmur akan semakin menjauh saja(2009:196-7) . Artinya sesama anak bangsa patut kita bertanya dimanakah pancasila?

Itulah gambaran kehidupan berbangsa dan bernegara kita, pancasila belum sepenuhnya diimplementasikan sesuai keinginan luhur para founding fathers kita.
Jika kita berbicara ketuhanan yang maha esa apakah Negara telah menjamin kebebasan beragama bagi minoritas di Indonesia, perizinan rumah ibadah bagi umat Kristen yang di persulit oleh pemerintah, serta pengakuan dan  ajaran-kepercayaan yang tidak diakui oleh Negara
Kemanusian yang adil dan beradab dimana keadilan yang di dapatkan oleh keluarga korban  dari kerusuhan massal tahun 1998, bagaimana moralitas pejabat kita hari ini yang hobi Korupsi Kolusi dan nepotisme, persatuan Indonesia yang hanya dijadikan slogan politik dalam setiap pesta demokrasi namun setelah pemilihan rakyat dibawah tetap gontok-gontokan pemerintah tidak hadir upaya dalam merekonsiliasi atas kegaduhan yang telah mereka buat. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Jauh dari makna, rapat paripurna di DPRD pimpinan rapat mematikan mic bagi dpr yang menyuarakan kepentingan rakyat. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sumber daya alam, tambang yang dikelola dan diperuntukkan oleh elit dan investor asing. Sila ke 5 yang merupakan puncak hasil akhir dari sila-sila sebelumnya tak menciptakan kesehjateraan sosial, ekonomi, yang adil bagi masyarakat dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai pulau rote.
Padahal seyogyanya pancasila menjadi problem solving dalam mengatasi persoalan sosial ekonomi, politik, agama, budaya. Karena telah menjadi kesepakatan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dijalankan dan dirasakan dalam kehidupan yang konkret. Sejalan apa yang dikatakan oleh tokoh bangsa K.H.R As,ad Syamsul Arifin:pancasila merupakan dasar Negara dan fasafah Negara Indonesia, harus ditaati, diamalkan, dan diertahankan serta dijaga kelestarianya.
Kita berharap di Negara kita, lemabaga seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) harus memaksimalkan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Sehingga polemik di atas bisa tidak terjadi lagi. Melihat kinerja di lapangan lembaga ini kurang berperan aktif dalam menjawab berbagai macam persoalan yang ada. Contoh kecil persoalan radikalimse di kampus menurut hasil survey yang di temukan setara institute di 10 kampus ternama Indonesia masih Nampak terlihat. Bahkan program program kinerja lembaga ini belum terlihat secara nyata di lapangan memberikan kebermanfaatan dalam konteks penguatan ideology pancasila ini . lembaga ini cukup rakus dalam menghabiskan anggaran, tercatat pada tahun 2023 DPR menyetujui pagu anggaran sebanyak 357 miliar, bukan maen gez….
MEMBUMIKAN PANCASILA DI KEHIDUPAN NYATA

Setiap anak bangsa haruslah menjalankan sila sila pancasila dalam kehidupan sehari harinya entah itu ia petani, buruh, pejabat, rakyat, sesuai dengan kesangupanya sehingga terwujud msyarakat pancasilais. Serta yang paling  bertanggung jawab adalah mereka yang berada wilayah pemerintahan dan kekuasaan. Apabila kelompok pemerintah berada di garda terdepan dalam menegakkan pancasila maka elemen masyarakat akan mengikut dan mencotnoh kepada pemimpinya. Sebagai mana sosiolog kenamaan Ibnu Khaldun menyatakan bahwa pemimpin memiliki peran besar dalam membentuk perkembangan masyarakat (Mukaddimah ibnu khaldun: 29) maka akan  terwujud Masyarakat pancasilais yang merasakan keadilan, kemakmuran, dan bermartabat di negerinya  sendiri.
Pembaca yang budiman, kita harus secara arif belajar dari sejarah bangsa kita. Olehnya itu memperingati hari pancasila di tanggal 1 ini adalah bagaimana mengambil semangat pergolakan pemikiran oleh para founding fathers kita merumuskan pancasila. Dengan mengambil pelajaran dari setiap proses peristiwa perumusan pancasila sebelum proses situ lahir pada 1 juni 1945 maka akan lahir  energi baru  yaitu semangat intelektualitas kita perlu di tingkatkan, semangat baca buku, diskusi menulis harus di budayakan sebagai bagian mencontoh dari tokoh politik yang merumuskan pancasila. Mereka bukan tipekal bucinisme tingkat tinggi, hobi scroll tik tok ig dll. Mereka adalah pemikir dan pejuang yang hobi membaca buku, berjuang untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
Kemudian di tengah era  disrupsi teknologi yang pesat ini kita mengalami degradasi moralitas, pancasila harus hadir dalam diri kita untuk membentengi dan memfilter fenomena kemerosotan karakter dan akhlak. Yang mendominasi korban era disrupsi ini adalah pemuda generasi milenial dan zelenial. Dimana kita memasuki zaman viralisme,  mencontoh yang sedang trend  apa yang dilakukan oleh orang ataupun bangsa lain sehingga kita kehilangan karakter jati diri kita sebagai bangsa yang kaya akan budaya sopan santun, rasa malu yang tinggi dan terbentuklah mentalitas pecundang dan totalitarian akibat tak mewarisi nilai budaya yang berasal dari warisan nenek moyang terdahulu . Dunia maya yang mempertontonkan kebebasan sex, konten negative yang bernuansa pronografi telah menjadi konsumsi andalan kita.  kemanusian yang  beradab adalah filosofi masyarakat Indonesia. Maka memaknai hari kelahiran pancasila adalah mengembalikan amanah  panacasila  agar menjadi manusia yang berakarakter punya nilai dan beradab.
Penulis yakin dalam parah tokoh bangsa kita menginginkan pancasila itu hadir dalam dunia nyata bukan dalam teks semata, bukan pada gambar pancasila yang ditempel di dinding ruangan. Pancasila yang konkret adalah dimana masyarakat hidup tak membeli air, pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan pengelolaan sumber daya alam Indonesia dinikmati oleh rakyat Indonesia. Pointnya kita ingin mewujudkan masyrakat pancasila yang adil dan makmur dan di berkahi oleh Tuhan yang maha esa

Revitalisasi Pemuda Dalam mengisi perjuangan Bangsa

Ada sebuah ungkapan yang menjadi spirit bagi pemuda yang berasal dari founding fathers kita Bapak proklamator Ir Soekarno Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangakan dunia.’’ Ir Soekarno. Bisa di sebut bahwa Pemuda adalah agent of change. ungkapan ini benar adanya.
Pemuda saat ini menjadi bahan perbincangan di semua kalangan masyarakat, yang mana berkaitan dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga dan berintelektual. Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak hanya berhenti sampai diikrarkannya sumpah pemuda Di era reformasi dan globalisasi saat ini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar. Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual. Pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, soisial budaya, dan pertahanan keamanan.
Sudah pantaskah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Maukah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Dan siapkah kita untuk menjadi generasi muda penerus bangsa?

Sejarah pergerakan Pemuda

tercatat dalam sejarah dunia, sebuah perubahan di motoridari pemuda. misalnya dalam kebangkitan eropa pada masa itu di mulai dari kalangan pemuda yang berani melawan Doktrin Gereja yang menjadi biang kerok dalam keterbelakangan eropa pada kala itu, di Asia Timur, tepatnya negara Mesir berabad abad lamanya di jajah oleh Inggris, Muhammad Abduh sebagai Lokomotif dalam pembaharuan di mesir pada tahun 1884. penulis mengingatkan bahwa Pemuda adalah kekuatan.Dalam sejarah, perjuangan Bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari belenggu kolonialisme, pada awalnya dilakukan secara kedaerahan selama tiga abad, memasuki sejarah baru dengan bangkitnya sejumlah pemuda mendirikan organisasi-organisasi kepemudaan nasional. Perjuangan yang pada awalnya lebih bersifat kultural berubah menjadi perjuangan yang membawa isu-isu nasionalisme dengan lebih mengedepankan diplomasi politik.Sebentar lagi kita akan memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Dari sekilas terhadap peristiwa bersejarah tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian dikenal sebagai “Sumpah Pemuda” terjadi berkat kesepakatan yang muncul diantara pimpinan organisasi kepemudaan dan kedaerahan. Membolak-balik lembaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kita akan senantiasa menemui kisah-kisah perjuangan hebat yang dimotori kaum muda. Bermula dari gerakan Kebangkitan Nasional Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Perjuangan Kemedekaan Indonesia (1945), menumbangkan rezim Orde Lama (1966), peristiwa Malari (1974), sampai penurunan paksa rezim Orde Baru (1998). Hampir semuanya itu, berasal dari buah pemikiran serta gerakan pemuda.

Refleksi Pemuda dalam mengisi perjuangan Indonesia

Keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari kualitas bangsanya. Kualitas Bangsa itu instrumentnya adalah Pemuda. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun (UUD No 40 Tahun 2009). Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, Pemuda memiliki peran yang besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungannya dan sering disebut sebagai agent of change (agen perubahan). Sebagai agen perubahan, dengan sikap kritis dan semangatnya, mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan suatu gerakan perubahan sosial missalnya dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat dari ketidak sesuaian kebijakan pemerintah karena seringkali kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.

Pemuda ini menjadi harapan bangsa yang menjadi generasi penerus perubahan negara di masa depan. Peran yang seharusnya dijalani oleh pemuda Indonesia, yaitu pemuda harus berjuang demi kemajuan bangsa, sebagai penerus bangsa, sudah seharusnya pemuda Indonesia banyak belajar dan menyadari betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu kunci besarnya suatu negeri. Dengan bekal pendidikan, mereka berpotensi melahirkan karya-karya, inovasi, dan semangat juang demi memajukan bangsa dan negaranya.

Menjaga kemajemukan adat dan budaya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bangsa, dan budaya. Budaya yang heterogen ini melahirkan bahasa-bahasa yang berbeda pula. Untuk itulah diciptakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun kita juga dituntut untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah walaupun bahasa asing semakin menguasai negeri.

Menjunjung tinggi persatuan bangsa, pemuda memiliki tantangan agar tidak ada lagi perpecahan yang terjadi. Menjaga kedamaian dengan sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, antar suku dan bangsa, maupun antar budaya. Memang sangat disayangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat menyebabkan identitas semakin memudar. Padahal identitas adalah hal yang harus dimiliki oleh pemuda. Era globalisasi ini bisa membuat identitas keIndonesiaan semakin hilang. Untuk itu pemuda Indonesia memiliki tantangan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitasnya. Di era digital ini, pemuda diharapkan menjaga identitas ke-Indonesiaannya dalam menghadapi pergaulan bertaraf global dengan tidak hidup yang hanya mengikuti trend semata.

Pemuda harus berani membela yang benar, pemuda Indonesia masa kini juga harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan kegiatan yang positif dan berani membela yang benar. Indonesia sebagai negara dengan bonus demografi memiliki peluang untuk menjadi negara yang besar. Bonus demografi ini berarti populasi anak muda atau remaja lebih besar dibandingkan orang dewasa/orang tua.

Namun, sayangnya karena pengaruh teknologi yang semakin menguasai ruang kehidupan memiliki sisi negatif bagi banyak pemuda Indonesia. Hal ini juga karena mereka yang kurang membatasi diri dalam menggunakan teknologi. Miris memang ketika melihat anak sekolah dasar sudah mengenal media sosial yang parahnya disalahgunakan dengan mengunggah foto bersama temannya yang ia sebut sebagai ‘pacar’.

Ketika anak usia belia dengan emosi yang masih belum stabil sudah bisa mengendarai sepeda motor, lebih banyak bermain dengan gadget-nya dibandingkan bermain di luar rumah bersama teman-temannya, narkoba, perkelahian, dan lain sebagainya. Jika dibiarkan, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang apatis, kurang bersosialisasi, dan konsumtif. Padahal, mereka yang akan membangun bangsa yang akan menghadapi berbagai masalah sosial yang membutuhkan kehebatan para pemuda dalam menghadapinya.
Dalam mengisi perjuangan bangsa Indonesia pemuda harus siap mengisi kepemimpinan di masa depan. Pepatah Arab mengatakan ‘Syubbaanul yaumi rizaalul ghodi”, pemuda sekarang adalah pemimpin dimasa yang akan datang. Hal yang sama juga ada istilah dalam bahasa inggris yang berbunyi “Student Now, Leader Tomorrow”, hari ini pemuda/pelajar, besok pemimpin. Itu artinya, generasi muda merupakan warisan penting yang dimiliki oleh setiap bangsa atau negara

Suatu bangsa yang besar akan bertahan karena ada pemuda yang menggerakkan perubahan dan melakukan kegiatan positif untuk kemajuan bangsanya. Jangan sampai pemuda malah terjebak dalam kegiatan yang tidak produktif yang justru akan menghancurkan masa depannya.

Untuk itulah dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 ini sejatinya dijadikan bahan renungan bagi para pemuda dengan mengingat perjuangan pemuda Indonesia dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ketika melawan penjajahan hingga nyawa yang menjadi taruhannya pun tidak mereka hiraukan.

Kita tidak melakukan perjuangan seperti yang mereka lakukan, kita hanya melanjutkan perjuangan mereka untuk membuat bangsa ini semakin maju, yang dimulai dari diri sendiri di diri pemuda Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Selain menjadi agen perubahan yang telah dijelaskan di awal, peran pemuda juga sebagai agen pembangunan dan modernisasi. Sebagai agen pembangunan, pemuda bisa turut berkontribusi dalam pembangunan, baik fisik maupun nonfisik dan sebagai agen modernisasi yang menjadi pelopor pembaharuan apapun di era teknologi yang serba canggih dengan membantu memperkenalkan teknologi dengan berbagai dampak di dalamnya sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan teknologi.

Revitalisasi pemuda dalam mengisi kemajuan bangsa



Ada sebuah ungkapan yang menjadi spirit bagi pemuda hari ini yang berasal dari founding fathers kita Bapak proklamator Ir Soekarno Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangakan dunia.’’ Ir Soekarno. Bisa di sebut bahwa Pemuda adalah agent of change. ungkapan ini benar adanya.
Pemuda saat ini menjadi bahan perbincangan di semua kalangan masyarakat, yang mana berkaitan dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga dan berintelektual. Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak hanya berhenti sampai diikrarkannya sumpah pemuda Di era reformasi dan globalisasi saat ini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar. Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual. Pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, soisial budaya, dan pertahanan keamanan.
Sudah pantaskah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Maukah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Dan siapkah kita untuk menjadi generasi muda penerus bangsa?

Sejarah pergerakan Pemuda

tercatat dalam sejarah dunia, sebuah perubahan di motoridari pemuda. misalnya dalam kebangkitan eropa pada masa itu di mulai dari kalangan pemuda yang berani melawan Doktrin Gereja yang menjadi biang kerok dalam keterbelakangan eropa pada kala itu, di Asia Timur, tepatnya negara Mesir berabad abad lamanya di jajah oleh Inggris, Muhammad Abduh sebagai Lokomotif dalam pembaharuan di mesir pada tahun 1884. penulis mengingatkan bahwa Pemuda adalah kekuatan.Dalam sejarah, perjuangan Bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari belenggu kolonialisme, pada awalnya dilakukan secara kedaerahan selama tiga abad, memasuki sejarah baru dengan bangkitnya sejumlah pemuda mendirikan organisasi-organisasi kepemudaan nasional. Perjuangan yang pada awalnya lebih bersifat kultural berubah menjadi perjuangan yang membawa isu-isu nasionalisme dengan lebih mengedepankan diplomasi politik.Sebentar lagi kita akan memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Dari sekilas terhadap peristiwa bersejarah tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian dikenal sebagai “Sumpah Pemuda” terjadi berkat kesepakatan yang muncul diantara pimpinan organisasi kepemudaan dan kedaerahan. Membolak-balik lembaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kita akan senantiasa menemui kisah-kisah perjuangan hebat yang dimotori kaum muda. Bermula dari gerakan Kebangkitan Nasional Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Perjuangan Kemedekaan Indonesia (1945), menumbangkan rezim Orde Lama (1966), peristiwa Malari (1974), sampai penurunan paksa rezim Orde Baru (1998). Hampir semuanya itu, berasal dari buah pemikiran serta gerakan pemuda.

Refleksi Pemuda dalam mengisi perjuangan Indonesia

Keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari kualitas bangsanya. Kualitas Bangsa itu instrumentnya adalah Pemuda. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun (UUD No 40 Tahun 2009). Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, Pemuda memiliki peran yang besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungannya dan sering disebut sebagai agent of change (agen perubahan). Sebagai agen perubahan, dengan sikap kritis dan semangatnya, mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan suatu gerakan perubahan sosial missalnya dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat dari ketidak sesuaian kebijakan pemerintah karena seringkali kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.

Pemuda ini menjadi harapan bangsa yang menjadi generasi penerus perubahan negara di masa depan. Peran yang seharusnya dijalani oleh pemuda Indonesia, yaitu pemuda harus berjuang demi kemajuan bangsa, sebagai penerus bangsa, sudah seharusnya pemuda Indonesia banyak belajar dan menyadari betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu kunci besarnya suatu negeri. Dengan bekal pendidikan, mereka berpotensi melahirkan karya-karya, inovasi, dan semangat juang demi memajukan bangsa dan negaranya.


Menjaga kemajemukan adat dan budaya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bangsa, dan budaya. Budaya yang heterogen ini melahirkan bahasa-bahasa yang berbeda pula. Untuk itulah diciptakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun kita juga dituntut untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah walaupun bahasa asing semakin menguasai negeri.

Menjunjung tinggi persatuan bangsa, pemuda memiliki tantangan agar tidak ada lagi perpecahan yang terjadi. Menjaga kedamaian dengan sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, antar suku dan bangsa, maupun antar budaya. Memang sangat disayangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat menyebabkan identitas semakin memudar. Padahal identitas adalah hal yang harus dimiliki oleh pemuda. Era globalisasi ini bisa membuat identitas keIndonesiaan semakin hilang. Untuk itu pemuda Indonesia memiliki tantangan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitasnya. Di era digital ini, pemuda diharapkan menjaga identitas ke-Indonesiaannya dalam menghadapi pergaulan bertaraf global dengan tidak hidup yang hanya mengikuti trend semata.

Pemuda harus berani membela yang benar, pemuda Indonesia masa kini juga harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan kegiatan yang positif dan berani membela yang benar. Indonesia sebagai negara dengan bonus demografi memiliki peluang untuk menjadi negara yang besar. Bonus demografi ini berarti populasi anak muda atau remaja lebih besar dibandingkan orang dewasa/orang tua.

Namun, sayangnya karena pengaruh teknologi yang semakin menguasai ruang kehidupan memiliki sisi negatif bagi banyak pemuda Indonesia. Hal ini juga karena mereka yang kurang membatasi diri dalam menggunakan teknologi. Miris memang ketika melihat anak sekolah dasar sudah mengenal media sosial yang parahnya disalahgunakan dengan mengunggah foto bersama temannya yang ia sebut sebagai ‘pacar’.

Ketika anak usia belia dengan emosi yang masih belum stabil sudah bisa mengendarai sepeda motor, lebih banyak bermain dengan gadget-nya dibandingkan bermain di luar rumah bersama teman-temannya, narkoba, perkelahian, dan lain sebagainya. Jika dibiarkan, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang apatis, kurang bersosialisasi, dan konsumtif. Padahal, mereka yang akan membangun bangsa yang akan menghadapi berbagai masalah sosial yang membutuhkan kehebatan para pemuda dalam menghadapinya.
Dalam mengisi perjuangan bangsa Indonesia pemuda harus siap mengisi kepemimpinan di masa depan. Pepatah Arab mengatakan ‘Syubbaanul yaumi rizaalul ghodi”, pemuda sekarang adalah pemimpin dimasa yang akan datang. Hal yang sama juga ada istilah dalam bahasa inggris yang berbunyi “Student Now, Leader Tomorrow”, hari ini pemuda/pelajar, besok pemimpin. Itu artinya, generasi muda merupakan warisan penting yang dimiliki oleh setiap bangsa atau negara


Suatu bangsa yang besar akan bertahan karena ada pemuda yang menggerakkan perubahan dan melakukan kegiatan positif untuk kemajuan bangsanya. Jangan sampai pemuda malah terjebak dalam kegiatan yang tidak produktif yang justru akan menghancurkan masa depannya.

Untuk itulah dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 ini sejatinya dijadikan bahan renungan bagi para pemuda dengan mengingat perjuangan pemuda Indonesia dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ketika melawan penjajahan hingga nyawa yang menjadi taruhannya pun tidak mereka hiraukan.

Kita tidak melakukan perjuangan seperti yang mereka lakukan, kita hanya melanjutkan perjuangan mereka untuk membuat bangsa ini semakin maju, yang dimulai dari diri sendiri di diri pemuda Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Selain menjadi agen perubahan yang telah dijelaskan di awal, peran pemuda juga sebagai agen pembangunan dan modernisasi. Sebagai agen pembangunan, pemuda bisa turut berkontribusi dalam pembangunan, baik fisik maupun nonfisik dan sebagai agen modernisasi yang menjadi pelopor pembaharuan apapun di era teknologi yang serba canggih dengan membantu memperkenalkan teknologi dengan berbagai dampak di dalamnya sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan teknologi.

Revitalisasi Pemuda Dalam Mengisi Kemajuan Bangsa

Ada sebuah ungkapan yang menjadi spirit bagi pemuda yang berasal dari founding fathers kita Bapak proklamator Ir Soekarno Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangakan dunia.’’ Ir Soekarno. Bisa di sebut bahwa Pemuda adalah agent of change. ungkapan ini benar adanya.
Pemuda saat ini menjadi bahan perbincangan di semua kalangan masyarakat, yang mana berkaitan dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga dan berintelektual. Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak hanya berhenti sampai diikrarkannya sumpah pemuda Di era reformasi dan globalisasi saat ini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar. Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual. Pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, soisial budaya, dan pertahanan keamanan.
Sudah pantaskah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Maukah kita menjadi generasi muda penerus bangsa? Dan siapkah kita untuk menjadi generasi muda penerus bangsa?

Sejarah pergerakan Pemuda

tercatat dalam sejarah dunia, sebuah perubahan di motoridari pemuda. misalnya dalam kebangkitan eropa pada masa itu di mulai dari kalangan pemuda yang berani melawan Doktrin Gereja yang menjadi biang kerok dalam keterbelakangan eropa pada kala itu, di Asia Timur, tepatnya negara Mesir berabad abad lamanya di jajah oleh Inggris, Muhammad Abduh sebagai Lokomotif dalam pembaharuan di mesir pada tahun 1884. penulis mengingatkan bahwa Pemuda adalah kekuatan.Dalam sejarah, perjuangan Bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari belenggu kolonialisme, pada awalnya dilakukan secara kedaerahan selama tiga abad, memasuki sejarah baru dengan bangkitnya sejumlah pemuda mendirikan organisasi-organisasi kepemudaan nasional. Perjuangan yang pada awalnya lebih bersifat kultural berubah menjadi perjuangan yang membawa isu-isu nasionalisme dengan lebih mengedepankan diplomasi politik.Sebentar lagi kita akan memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Dari sekilas terhadap peristiwa bersejarah tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian dikenal sebagai “Sumpah Pemuda” terjadi berkat kesepakatan yang muncul diantara pimpinan organisasi kepemudaan dan kedaerahan. Membolak-balik lembaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kita akan senantiasa menemui kisah-kisah perjuangan hebat yang dimotori kaum muda. Bermula dari gerakan Kebangkitan Nasional Budi Utomo (1908), Sumpah Pemuda (1928), Perjuangan Kemedekaan Indonesia (1945), menumbangkan rezim Orde Lama (1966), peristiwa Malari (1974), sampai penurunan paksa rezim Orde Baru (1998). Hampir semuanya itu, berasal dari buah pemikiran serta gerakan pemuda.

Refleksi Pemuda dalam mengisi perjuangan Indonesia

Keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari kualitas bangsanya. Kualitas Bangsa itu instrumentnya adalah Pemuda. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun (UUD No 40 Tahun 2009). Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, Pemuda memiliki peran yang besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungannya dan sering disebut sebagai agent of change (agen perubahan). Sebagai agen perubahan, dengan sikap kritis dan semangatnya, mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat untuk melakukan suatu gerakan perubahan sosial missalnya dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat dari ketidak sesuaian kebijakan pemerintah karena seringkali kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat.

Pemuda ini menjadi harapan bangsa yang menjadi generasi penerus perubahan negara di masa depan. Peran yang seharusnya dijalani oleh pemuda Indonesia, yaitu pemuda harus berjuang demi kemajuan bangsa, sebagai penerus bangsa, sudah seharusnya pemuda Indonesia banyak belajar dan menyadari betapa pentingnya pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu kunci besarnya suatu negeri. Dengan bekal pendidikan, mereka berpotensi melahirkan karya-karya, inovasi, dan semangat juang demi memajukan bangsa dan negaranya.

Menjaga kemajemukan adat dan budaya, Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bangsa, dan budaya. Budaya yang heterogen ini melahirkan bahasa-bahasa yang berbeda pula. Untuk itulah diciptakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun kita juga dituntut untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah walaupun bahasa asing semakin menguasai negeri.

Menjunjung tinggi persatuan bangsa, pemuda memiliki tantangan agar tidak ada lagi perpecahan yang terjadi. Menjaga kedamaian dengan sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, antar suku dan bangsa, maupun antar budaya. Memang sangat disayangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat menyebabkan identitas semakin memudar. Padahal identitas adalah hal yang harus dimiliki oleh pemuda. Era globalisasi ini bisa membuat identitas keIndonesiaan semakin hilang. Untuk itu pemuda Indonesia memiliki tantangan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitasnya. Di era digital ini, pemuda diharapkan menjaga identitas ke-Indonesiaannya dalam menghadapi pergaulan bertaraf global dengan tidak hidup yang hanya mengikuti trend semata.

Pemuda harus berani membela yang benar, pemuda Indonesia masa kini juga harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan kegiatan yang positif dan berani membela yang benar. Indonesia sebagai negara dengan bonus demografi memiliki peluang untuk menjadi negara yang besar. Bonus demografi ini berarti populasi anak muda atau remaja lebih besar dibandingkan orang dewasa/orang tua.

Namun, sayangnya karena pengaruh teknologi yang semakin menguasai ruang kehidupan memiliki sisi negatif bagi banyak pemuda Indonesia. Hal ini juga karena mereka yang kurang membatasi diri dalam menggunakan teknologi. Miris memang ketika melihat anak sekolah dasar sudah mengenal media sosial yang parahnya disalahgunakan dengan mengunggah foto bersama temannya yang ia sebut sebagai ‘pacar’.

Ketika anak usia belia dengan emosi yang masih belum stabil sudah bisa mengendarai sepeda motor, lebih banyak bermain dengan gadget-nya dibandingkan bermain di luar rumah bersama teman-temannya, narkoba, perkelahian, dan lain sebagainya. Jika dibiarkan, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang apatis, kurang bersosialisasi, dan konsumtif. Padahal, mereka yang akan membangun bangsa yang akan menghadapi berbagai masalah sosial yang membutuhkan kehebatan para pemuda dalam menghadapinya.
Dalam mengisi perjuangan bangsa Indonesia pemuda harus siap mengisi kepemimpinan di masa depan. Pepatah Arab mengatakan ‘Syubbaanul yaumi rizaalul ghodi”, pemuda sekarang adalah pemimpin dimasa yang akan datang. Hal yang sama juga ada istilah dalam bahasa inggris yang berbunyi “Student Now, Leader Tomorrow”, hari ini pemuda/pelajar, besok pemimpin. Itu artinya, generasi muda merupakan warisan penting yang dimiliki oleh setiap bangsa atau negara

Suatu bangsa yang besar akan bertahan karena ada pemuda yang menggerakkan perubahan dan melakukan kegiatan positif untuk kemajuan bangsanya. Jangan sampai pemuda malah terjebak dalam kegiatan yang tidak produktif yang justru akan menghancurkan masa depannya.

Untuk itulah dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda yang ke-94 ini sejatinya dijadikan bahan renungan bagi para pemuda dengan mengingat perjuangan pemuda Indonesia dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ketika melawan penjajahan hingga nyawa yang menjadi taruhannya pun tidak mereka hiraukan.

Kita tidak melakukan perjuangan seperti yang mereka lakukan, kita hanya melanjutkan perjuangan mereka untuk membuat bangsa ini semakin maju, yang dimulai dari diri sendiri di diri pemuda Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Selain menjadi agen perubahan yang telah dijelaskan di awal, peran pemuda juga sebagai agen pembangunan dan modernisasi. Sebagai agen pembangunan, pemuda bisa turut berkontribusi dalam pembangunan, baik fisik maupun nonfisik dan sebagai agen modernisasi yang menjadi pelopor pembaharuan apapun di era teknologi yang serba canggih dengan membantu memperkenalkan teknologi dengan berbagai dampak di dalamnya sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan teknologi.

SENIOR : MAHASISWI JUNIOR DI LARANG MODIFIKASI ALIS

Belakangan ini kita di gegerkan di jagad media sosial dengan fenomena dunia peralisan, video viral yang di unggah salah satu akun instagram Sultra Hitz , menjadi buah bibir sehingga menjadi konsumsi public kita dan perbicangan hangat baik di dunia nyata dan maya. Ternyata ketidakadilan terhadap perempuan itu tetap berlanjut, salah satunya di lembaga pendidikan tinggi negeri, namun kali ini antar sesama perempuan yang tidak mengiginkan kesetaraan dan kesamaan dengan adanya Legitimasi junior tak boleh melebihi dari seniorr perkara ketebalan Alis.
Sebagai tradisi kampus dalam proses penerimaan mahasiswa baru akan di jemput langsung oleh senior mereka dalam meperkenalkan lingkungan budaya akademik mereka yang baru, baik penyampaian aturan yang tidak tertulis dan tertulis. Doktrin dan mantra akan di berikan oleh senior maupun neneor. Kadangkala senior menunjukan sikap yang angkuh di hadapan maba dengan harapan agar mereka di kultuskan, di hormati dan pada akhirnya senior punya pengikut baru. Hadirnya maba dalam kampus adalah munculnya kelas sosial akademik baru, dan tidak hadir untuk mengancam eksistensi senior, jika kamu maba di larang bertingkah laku sok belagu. Utamakan adab, wajib di bina jika tidak di binasakan.
Bagi senior perempuan melihat mahasiswa baru yang berlebihan dandan dan make up adalah ancaman potensial bagi keeksistensinya. Dan psikologi perempuan sebenarnya tujuan dari mereka berdandan itu bukan semata mata 100 persen untuk lawan jenisnya, melainkan untuk mengesankan perempuan lainya. Olehnya itu fenomena video dialogika junior vs senior dengan tema ‘’DI LARANG ALIS TEBAL” substansinya bukan persoalan alisnya tebal, namun junior perempuan akan mendominasi lingkungan lambetura, geng dan menjadi isu perbincangan hangat bagi buaya buaya kampus kampus dan potensi menjadi ancaman bagi senior perempuan lainya. Lumayan ruwet perempuan memang dan harus di akui perempuan sulit di aturnya mereka pun di berikan alis oleh tuhan namun mereka mengubahnya bahkan menghapusnya. Dalam Islam melarang merubah ciptaan Tuhan apa yang telah di berikan-Nya tanpa membawa suatau kemanfaatan dan kebaikan itu adalah dosa.
Dunia kampus, ketika proses penerimaan mahasiswa baru, kampus tak mampu memberikan identitasnya sebagai laboratorium pemikiran, industry literasi. Sebagai contoh pertama kita di suguhkan dengan viral nya salah satu kampus kesehatan ternama di kota Kendari, kedua kampus negeri di kendari dengan viralnya aksi goyang tik tok dan di undang salah satu stasiuan tv lokal. Ini merepresentasikan bahwa kualitas pendidikan kita ikut terdegradasi di zaman dunia instrumental dan viralisme. Fenomena video viral itu membuat ruang tontononan kita sesama perempuan saling berkelahi hanya persoalan sepele dan tidak urgen yang pada akhirnya berujung perundungan di lembaga pendidikan Indonesia. Mestinya kampus harus menghasilkan sebuah narasi apakah itu, viralnya aksi maba dalam orasi ilmiah, pembacaan puisi, ataupun kegiatan lainya yang positif yang berkaitan dengan literasi. Namun berbanding terbalik.
PERAN KAMPUS DALAM MEMBUMIKAN FEMINISME
Kita harapkan kampus dapat menjadi lokomotif dalam upaya membebaskan perempuan dari cengkraman pasar kapitalisme, dimana perempuan dari ujung kuku sampai ujung rambut terdapat konsumsi bahan kosmetik. Di eksploitasi oleh kapitalis.Tubuh perempuan di pandang sebagai barang dagangan. Sehingga definisi cantik yang di pakai oleh perempuan hari ini adala definisi menurut pasar, glowing, mulus, rambut lurus, dan seksi. Dalam buku Dr. Irwan Abdullah yang berjudul Seks, Gender dan reproduksi Kekuasaan, “Perempuan sesungguhnya bukan hanya menghadapi musuh lama laki laki, tetapi musuh baru yang lebih perkasa, yakni kapitalisme.
video viral kemarin menunjukan adalah langkah awal dalam retaknya solidaritas sesama perempuan atas definisi kecantikan yang di salah artikan. Bagaimana mungkin kesetaraan sesama laki-laki dan perempuan dapat terwujud jika hanya goresan ALIS di wajah di permasalahkan.
MISKONSEPSI KECANTIKAN
Dewasa ini pemahaman cantik (bellus:yunani) sangat di pengaruhi oleh media sosial, artis, model yang di buat oleh standard mereka seperti cantik itu kulit putih, alis yang tidak alami,glowing, bertubuh langsing, berambut lurus .Tafsiran cantik semacam ini dapat menjadi masaalah bagi perempuan di beberapa wilayah, misalnya faktor kondisi alam dan budaya dan keturunan sehingga mereka tak berkulit putih. Ini menjadi di lema bagi kaum perempuan, memaksa mereka untuk cantik yang di pasarkan oleh industry kecantikan dan kosmetik lewat media sosial. Persepsi kecantikan yang tidak di lihat dari aspek lahiriah saja harus segera di dekonsturksin, jika tidak dampaknya akan menimbulkan diskriminasi yang tajam dan dapat menimbulkan kebencian, ambil contoh perkelahian antara senior dan junior hanya persoalan alis. Sehingga definisi cantik harus mengarah pada kualitas perempuan di lihat dari pendidikanya, cerdas, dapat memberikan semangat bagi perempuan lainya, berprestasi dan anggun dalam moral, jika definisi cantik ini menjadi kesepakatan masyarakat maka bagi kalangan masyarakat kalangan bawah akan mempercantik dirinya, yang selama ini cantik di identikan mahal butuh materi.
PEREMPUAN INSPIRASI BAGI SESAMA PEREMPUAN
Banyak tokoh dunia perempuan yang menjadi panutan seperti Margaret teacher di inggiris, indhi Gandhi di india, yang mampu memposisikan dirinya sebagai wanita cerdas, menggali potensi dirinya ada kekuatandan kecerdasan yang menjadi sentral dalam kehidupan manusia, di rumah tangga, industry, agama dan politik, perempuan dapat berperan baik di organisasi, pemerintah dan memimpin.
Di abad sekarang ini hampir sulit menemukan sosok perempuan inspirasi yang dapat mengangkat derajat perempuan,. Lihatlah Raden Ajeng Kartini Pensilnya ia gunakan untuk menulis surat perlawanan, terbitlah buku dengan judul habis gelap terbitlah terang, beda halnya Si pirang beralis tebal. Mengangkat pensilnya ke muka buka di kertas hasilnya adalah bukan surat perlawanan namun video viral tak berkualits. Bahkan ironisnya sesama perempuan tidak saling menguatkan dan mensupport khusunya di bidang pendidikan. Mempermalukan institusi pendidikan dengan persoalan make up yang bukan tradisi dari mahasiswa yaitu, buku diskusi dan aksi. Penulis sangat menyangkan sebagian mahasiswa baru mengganggap kampus adalah ajang adu fashion dan model dan gaya-gayaan, bukan malah sebaliknya kampus dijadikan arena pertarungan ide dan gagasan yang membawa kebermanfaatn umat. Apakah akan terjadi emansipasi wanita jika make up 5 kali sehari dan mengupload 5 kali sehari sebagai instant story? Saya pikir tidak. Kurangi mendempul wajah, isi otakmu dengan referensi literasi
Akhir kata penulis ingin mengutik dari kalimat bijak “jika ingin melihat kualitas peradaban pada suatau wilayah maka lihatlah bagaimana kesehjateraan dan kualits perempuanya”
Solusi dari penulis kampus memang tidak etis apabila membuat sebuah aturan berapa meter dapat mencoret alis, namun perlu di bangun kesadaran dari paham alisnisasi agar tidak ekstra-tebal.
Dan perlunya dari pihak senior apabila menegur adik juniornya tidak di khalayak umum lebih cenderung mempermalukan dari pada menasehati kesalahanya agar tidak mengullangi nya lagi.
Tegurlah mereka di tempat sepi ajak mereka biacara 4 mata, atau sms tegur secara halus berikan pendekatan humanis, namanya juga MABA, MAHASISWA teBal Alis . Panjang umur dunia peralisan

#Pemuja_alis_alami namun isi kepalanya berkualitas.

Organisasi sebagai wadah pembaharuan.

Bergotong royong(Samaturu) adalah kunci untuk kemajuan


Manusia pada hakikatnya sebagai mahluk social, yang seyogyaya untuk bersososialisasi demi kelangsungan hidupnya, alam memacu kita untuk melakukan hal demikian. Bersosialisasi sering kali kita melakukan lebih dari 2,3,4 orang dan seterusnya, bahkan sebelum kita berniat untuk bersosialisasi ada tujuan kita mengapa kita harus berkumpul, apakah kita satu tujuan, apakah keperluan kita sama, nah secara tidak langsung kita telah berorganisasi, berorganisasi tentunya di dalamnya terdapat sosialisasi, dengan kata lain sesungguhnya kita hidup sesuai hukum alam. Penulis mendefinisikan organisasi adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama.

Berorganisasi tujuanya adalah mengandung sisi positif, demi kepentingan orang banyak apakah itu di dalamnya menguntungkan atau merugikan bagi organisatoris yang berkecimpung di organisasi itu sendiri, tidak masaalah karena orang mendirikan atau yang ikut dalam organisasi tersebut mereka secara ikhlas untuk berpartisipasi di dalamnya.

Menurut max weber seorang ahli sosiologi mendefinisikan organisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang di dalamnya terdapat wewenang, dan tanggung serta menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Dengan demikian dapat di katakan bahwa di dalam organisasi itu, telah terstruktur dan sistematis baik dari segi struktur kepemimpinan, serta kewajiban para anggotanya, dan kearah mana organisasi itu akan pergi, eksistensiya bergantung pula pada kualitas anggotanya.


Apabila kita melihat organisasi dari sisi positifnya ia di bentuk, mari kita melihat literatur sejarah bangsa kita, Indonesia dalam proses kemerdekaanya, di mulai dari rahim organisasi, sebut saja BUDI UTOMO yang berdiri pada 20 Mei 1908 adalah sebuah organisasi pergerakan yang berdiri adalah bentuk representaase ketidakadilan secara manusiawi yang di lakukan oleh kolonialisme, pergerakan budi otomo yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah, yang sifatnya kedaerahan di kala itu. Menjadi budak di negeri sendiri, tanpa diberikan hak asasi manusianya, namun ironisnya mereka hidup sekedar hidup hak kemanusianya di cabut oleh manuasia manusia itu sendiri oleh para kolonialisme atau belanda. Para pemikir Organisasi BUDI UTOMO di dalamnya seperti Dr. Wahidin Soedirohusodo,Dr.Soetomo, adalah orang orang cerdas yang berpendidikan, tinggi, serta para mahasisiwa STOVIA( school tot opleiding voor inlandsche arsten yaitu gunawan, Dr tcipto mangoenkusuma, Soeraji, serta R.T Ario Tirtokusuma DKK, mereka adalah orang orang berpikir kritis yang tidak menyukai ketimpangan social, merebaknya kemiskinan serta yang pendidikan yang tidak di berikan secara merata, itulah menjadi alasan utama untuk memerdekakan manusia manusia lainya. begitu pula dengan organisasi sebut saja IMM, HMI, PMII mereka lahir dari berbagai macam masalah yang di alami bangsa kita, dan dampaknya organisasi itu kita bisa rasakan hari ini baik,bermanfaat bagi bangsa,agama pendidikan,serta ekonomi dan politik.


Dengan demikian organisasi lahir sebagai wadah pembaharuan dan perubahan bagi satu daerah atau wilayah demi kepentingan masyarakat dan outpunya adalah terbentuknya masyarakat yang berkeadilan. Berorganisasi adalah wadah resmi yangdi negara hukum dan legalitasnya di atur dalam UUD nomor 28 tentang kebebasan berpendapat maka ketika kita beroragnisasi lebih struktur dalam menyuarakan pendapat di depan umum, membawa aspirasi rakyat, serta bekerja sama dengan lembaga-lembaga resmi lainya. berorganisasi sama dengan mengabdi kepada masyarakat, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, namun di samping itu kualitas organisasi bergantung kualitas anggotanya atau kadernya, dia harus mapan dalam segi pengetahuan, dalam hal ini orang orang yang mempunyai kualitas pendidikan yang baik pula, percuma satu organisasi secara kuantitas anggota ai banyak namun tidak dengan jumlah kualitas.

Dalam tubuh organisasi, anggota organisasi berbeda disiplin ilmu dan background, disitulah akan muncul diskusi-diskusi ilmiah, sharing bertukar pikiran, serta menjadi tempat belajar kita. Di samping itu ketika berkencimpung di organisai, kita tak sadar telah kita di bentuk untuk bekerja sama dengan tim,dalam menyelesaikan sebuah permasalah atau di amanahkan tugas oleh anggota organisasi lainya dan jiwa humanisasi atau simpati kepada orang semakin terbangun Jelaslah bahwa organisasi akan mengalami progres dan maju bergantung pada anggotanya, pendidikan menjadi kata kuncinya.


Sehingga tidak salah lagi organisasi sebagai wadah pembaharuan dan perubahan utamanya bagi diri sendiri kemudian masyarakat, dengan berhimpun kita akan menemukan jati diri kita serta kelemahan kita, maka berorganisasilah, kita kuat karena kita bersatu, dalam persatuan itu ada kekuatan yang akan membawa perubahan bagi nusa bangsa dan agama. Maka berorganisasilah, berhimpunlah, berserikat, dan teriakan kebenaran.

______________________________________

Organisasi sebagai wadah pembaharuan

ORGANISASI SEBAGAI WADAH UNTUK PEMBAHARUAN
Manusia pada hakikatnya sebagai mahluk social, yang seyogyaya untuk bersososialisasi demi kelangsungan hidupnya, alam memacu kita untuk melakukan hal demikian. Bersosialisasi lebih dari 2,3,4 orang dan seterusnya, bahkan sebelum kita berniat untuk bersosialisasi ada tujuan kita mengapa kita harus berkumpul, apakah kita satu tujuan, apakah keperluan kita sama, nah secara tidak langsung kita telah berorganisasi, berorganisasi tentunya di dalamnya terdapat sosialisasi, dengan kata lain sesungguhnya kita hidup sesuai hukum alam. Penulis mendefinisikan organisasi adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. Berorganisasi tujuanya adalah mengandung sisi positif, demi kepentingan orang banyak apakah itu di dalamnya menguntungkan atau merugikan bagi organisatoris yang berkecimpung di organisasi itu sendiri, tidak masaalah karena orang mendirikan atau yang ikut dalam organisasi tersebut mereka secara ikhlas untuk berpartisipasi di dalamnya. Menurut max weber seorang ahli sosiologi mendefinisikan adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang di dalamnya terdapat wewenang, dan tanggung serta menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Dengan demikian dapat di katakan bahwa di dalam organisasi itu, telah terstrukturdan sistematis baik dari segi struktur kepemimpinan, serta kewajiban para anggotanya, dan kearah mana organisasi itu akan pergi, eksistensiya bergantung pula pada kualitas anggotanya.
Apabila kita melihat organisasi dari sisi positifnya ia di bentuk, tentunya kita akan melihat literatur sejarah bangsa kita, Indonesia dalam proses kemerdekaanya, di mulai dari rahim organisasi, sebut saja BUDI UTOMO yang berdiri pada 20 Mei 1908 adalah sebuah organisasi pergerakan yang berdiri adalah bentuk representaase ketidakadilan secara manusiawi yang di lakukan oleh kolonialisme, pergerakan budi otomo yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah, yang sifatnya kedaerahan di kala itu. Menjadi budak di negeri sendiri, tanpa diberikan hak asasi manusianya, namun ironisnya mereka hidup sekedar hidup hak kemanusianya di cabut oleh manuasia manusia itu sendiri oleh para kolonialisme atau belanda. Para pemikir Organisasi BUDI UTOMO di dalamnya seperti Dr. Wahidin Soedirohusodo,Dr.Soetomo, adalah orang orang cerdas yang berpendidikan, tinggi, serta para mahasisiwa STOVIA( school tot opleiding voor inlandsche arsten yaitu gunawan, Dr tcipto mangoenkusuma, Soeraji, serta R.T Ario Tirtokusuma DKK, mereka adalah orang orang berpikir kritis yang tidak menyukai ketimpangan social, merebaknya kemiskinan serta yang pendidikan yang tidak di berikan secara merata, itulah menjadi alasan utama untuk memerdekakan manusia manusia lainya. begitu pula dengan organisasi sebut saja IMM, HMI, PMII mereka lahir dari berbagai macam masalah yang di alami bangsa kita, dan dampaknya organisasi itu kita bisa rasakan hari ini baik,bermanfaat bagi bangsa,agama pendidikan,serta ekonomi dan politik.
Dengan demikian organisasi lahir sebagai wadah pembaharuan dan perubahan bagi satu daerah atau wilayah demi kepentingan masyarakat dan outpunya adalah terbentuknya masyarakat yang berkeadilan. Berorganisasi adalah wadah resmi yangdi negara hukum dan legalitasnya di atur dalam UUD nomor 28 tentang kebebasan berpendapat maka ketika kita beroragnisasi lebih struktur dalam menyuarakan pendapat di depan umum, membawa aspirasi rakyat, serta bekerja sama dengan lembaga-lembaga resmi lainya. berorganisasi sama dengan mengabdi kepada masyarakat, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, namun di samping itu kualitas organisasi bergantung kualitas anggotanya atau kadernya, dia harus mapan dalam segi pengetahuan, dalam hal ini orang orang yang mempunyai kualitas pendidikan yang baik pula, percuma satu organisasi secara kuantitas anggota ai banyak namun tidak dengan jumlah kualitas. Dalam tubuh organisasi, anggota organisasi berbdeda disiplin ilmu dan background, disitulah akan muncul diskusi-diskusi ilmiah, sharing bertukar pikiran, serta menjadi tempat belajar kita. Di samping itu ketika berkencimpung di organisai, kita tak sadar telah kita di bentuk untuk bekerja sama dengan tim,dalam menyelesaikan sebuah permasalah atau di amanahkan tugas oleh anggota organisasi lainya dan jiwa humanisasi atau simpati kepada orang semakin terbangun Jelaslah bahwa organisasi akan mengalami progres dan maju bergantung pada anggotanya, pendidikan menjadi kata kuncinya.
Sehingga tidak salah lagi organisasi sebagai wadah pembahruan dan perubahan utamanya bagi diri sendiri kemudian masyarakat, dengan berhimpun kita akan menemukan jati diri kita serta kelemahan kita, maka berorganisasilah, kita kuat karena kita bersatu, dalam persatuan itu ada kekuatan yang akan membawa perubahan bagi nusa bangsa dan agama. Maka berorganisasilah, berhimpunlah, berserikat, dan teriakan kebenaran.

Yayat

Organisasi sebagai wadah pembaharuan

ORGANISASI SEBAGAI WADAH UNTUK PEMBAHARUAN


Manusia pada hakikatnya sebagai mahluk social, yang seyogyaya untuk bersososialisasi demi kelangsungan hidupnya, alam memacu kita untuk melakukan hal demikian. Bersosialisasi lebih dari 2,3,4 orang dan seterusnya, bahkan sebelum kita berniat untuk bersosialisasi ada tujuan kita mengapa kita harus berkumpul, apakah kita satu tujuan, apakah keperluan kita sama, nah secara tidak langsung kita telah berorganisasi, berorganisasi tentunya di dalamnya terdapat sosialisasi, dengan kata lain sesungguhnya kita hidup sesuai hukum alam. Penulis mendefinisikan organisasi adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. Berorganisasi tujuanya adalah mengandung sisi positif, demi kepentingan orang banyak apakah itu di dalamnya menguntungkan atau merugikan bagi organisatoris yang berkecimpung di organisasi itu sendiri, tidak masaalah karena orang mendirikan atau yang ikut dalam organisasi tersebut mereka secara ikhlas untuk berpartisipasi di dalamnya. Menurut max weber seorang ahli sosiologi mendefinisikan adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang di dalamnya terdapat wewenang, dan tanggung serta menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Dengan demikian dapat di katakan bahwa di dalam organisasi itu, telah terstrukturdan sistematis baik dari segi struktur kepemimpinan, serta kewajiban para anggotanya, dan kearah mana organisasi itu akan pergi, eksistensiya bergantung pula pada kualitas anggotanya.
Apabila kita melihat organisasi dari sisi positifnya ia di bentuk, tentunya kita akan melihat literatur sejarah bangsa kita, Indonesia dalam proses kemerdekaanya, di mulai dari rahim organisasi, sebut saja BUDI UTOMO yang berdiri pada 20 Mei 1908 adalah sebuah organisasi pergerakan yang berdiri adalah bentuk representaase ketidakadilan secara manusiawi yang di lakukan oleh kolonialisme, pergerakan budi otomo yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah, yang sifatnya kedaerahan di kala itu. Menjadi budak di negeri sendiri, tanpa diberikan hak asasi manusianya, namun ironisnya mereka hidup sekedar hidup hak kemanusianya di cabut oleh manuasia manusia itu sendiri oleh para kolonialisme atau belanda. Para pemikir Organisasi BUDI UTOMO di dalamnya seperti Dr. Wahidin Soedirohusodo,Dr.Soetomo, adalah orang orang cerdas yang berpendidikan, tinggi, serta para mahasisiwa STOVIA( school tot opleiding voor inlandsche arsten yaitu gunawan, Dr tcipto mangoenkusuma, Soeraji, serta R.T Ario Tirtokusuma DKK, mereka adalah orang orang berpikir kritis yang tidak menyukai ketimpangan social, merebaknya kemiskinan serta yang pendidikan yang tidak di berikan secara merata, itulah menjadi alasan utama untuk memerdekakan manusia manusia lainya. begitu pula dengan organisasi sebut saja IMM, HMI, PMII mereka lahir dari berbagai macam masalah yang di alami bangsa kita, dan dampaknya organisasi itu kita bisa rasakan hari ini baik,bermanfaat bagi bangsa,agama pendidikan,serta ekonomi dan politik.
Dengan demikian organisasi lahir sebagai wadah pembaharuan dan perubahan bagi satu daerah atau wilayah demi kepentingan masyarakat dan outpunya adalah terbentuknya masyarakat yang berkeadilan. Berorganisasi adalah wadah resmi yangdi negara hukum dan legalitasnya di atur dalam UUD nomor 28 tentang kebebasan berpendapat maka ketika kita beroragnisasi lebih struktur dalam menyuarakan pendapat di depan umum, membawa aspirasi rakyat, serta bekerja sama dengan lembaga-lembaga resmi lainya. berorganisasi sama dengan mengabdi kepada masyarakat, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, namun di samping itu kualitas organisasi bergantung kualitas anggotanya atau kadernya, dia harus mapan dalam segi pengetahuan, dalam hal ini orang orang yang mempunyai kualitas pendidikan yang baik pula, percuma satu organisasi secara kuantitas anggota ai banyak namun tidak dengan jumlah kualitas. Dalam tubuh organisasi, anggota organisasi berbdeda disiplin ilmu dan background, disitulah akan muncul diskusi-diskusi ilmiah, sharing bertukar pikiran, serta menjadi tempat belajar kita. Di samping itu ketika berkencimpung di organisai, kita tak sadar telah kita di bentuk untuk bekerja sama dengan tim,dalam menyelesaikan sebuah permasalah atau di amanahkan tugas oleh anggota organisasi lainya dan jiwa humanisasi atau simpati kepada orang semakin terbangun Jelaslah bahwa organisasi akan mengalami progres dan maju bergantung pada anggotanya, pendidikan menjadi kata kuncinya.
Sehingga tidak salah lagi organisasi sebagai wadah pembahruan dan perubahan utamanya bagi diri sendiri kemudian masyarakat, dengan berhimpun kita akan menemukan jati diri kita serta kelemahan kita, maka berorganisasilah, kita kuat karena kita bersatu, dalam persatuan itu ada kekuatan yang akan membawa perubahan bagi nusa bangsa dan agama. Maka berorganisasilah, berhimpunlah, berserikat, dan teriakan kebenaran.

ORGANISASI SEBAGAI WADAH UNTUK PEMBAHARUAN
Manusia pada hakikatnya sebagai mahluk social, yang seyogyaya untuk bersososialisasi demi kelangsungan hidupnya, alam memacu kita untuk melakukan hal demikian. Bersosialisasi lebih dari 2,3,4 orang dan seterusnya, bahkan sebelum kita berniat untuk bersosialisasi ada tujuan kita mengapa kita harus berkumpul, apakah kita satu tujuan, apakah keperluan kita sama, nah secara tidak langsung kita telah berorganisasi, berorganisasi tentunya di dalamnya terdapat sosialisasi, dengan kata lain sesungguhnya kita hidup sesuai hukum alam. Penulis mendefinisikan organisasi adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. Berorganisasi tujuanya adalah mengandung sisi positif, demi kepentingan orang banyak apakah itu di dalamnya menguntungkan atau merugikan bagi organisatoris yang berkecimpung di organisasi itu sendiri, tidak masaalah karena orang mendirikan atau yang ikut dalam organisasi tersebut mereka secara ikhlas untuk berpartisipasi di dalamnya. Menurut max weber seorang ahli sosiologi mendefinisikan adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang di dalamnya terdapat wewenang, dan tanggung serta menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Dengan demikian dapat di katakan bahwa di dalam organisasi itu, telah terstrukturdan sistematis baik dari segi struktur kepemimpinan, serta kewajiban para anggotanya, dan kearah mana organisasi itu akan pergi, eksistensiya bergantung pula pada kualitas anggotanya.
Apabila kita melihat organisasi dari sisi positifnya ia di bentuk, tentunya kita akan melihat literatur sejarah bangsa kita, Indonesia dalam proses kemerdekaanya, di mulai dari rahim organisasi, sebut saja BUDI UTOMO yang berdiri pada 20 Mei 1908 adalah sebuah organisasi pergerakan yang berdiri adalah bentuk representaase ketidakadilan secara manusiawi yang di lakukan oleh kolonialisme, pergerakan budi otomo yang dilakukan untuk menentang kaum penjajah, yang sifatnya kedaerahan di kala itu. Menjadi budak di negeri sendiri, tanpa diberikan hak asasi manusianya, namun ironisnya mereka hidup sekedar hidup hak kemanusianya di cabut oleh manuasia manusia itu sendiri oleh para kolonialisme atau belanda. Para pemikir Organisasi BUDI UTOMO di dalamnya seperti Dr. Wahidin Soedirohusodo,Dr.Soetomo, adalah orang orang cerdas yang berpendidikan, tinggi, serta para mahasisiwa STOVIA( school tot opleiding voor inlandsche arsten yaitu gunawan, Dr tcipto mangoenkusuma, Soeraji, serta R.T Ario Tirtokusuma DKK, mereka adalah orang orang berpikir kritis yang tidak menyukai ketimpangan social, merebaknya kemiskinan serta yang pendidikan yang tidak di berikan secara merata, itulah menjadi alasan utama untuk memerdekakan manusia manusia lainya. begitu pula dengan organisasi sebut saja IMM, HMI, PMII mereka lahir dari berbagai macam masalah yang di alami bangsa kita, dan dampaknya organisasi itu kita bisa rasakan hari ini baik,bermanfaat bagi bangsa,agama pendidikan,serta ekonomi dan politik.
Dengan demikian organisasi lahir sebagai wadah pembaharuan dan perubahan bagi satu daerah atau wilayah demi kepentingan masyarakat dan outpunya adalah terbentuknya masyarakat yang berkeadilan. Berorganisasi adalah wadah resmi yangdi negara hukum dan legalitasnya di atur dalam UUD nomor 28 tentang kebebasan berpendapat maka ketika kita beroragnisasi lebih struktur dalam menyuarakan pendapat di depan umum, membawa aspirasi rakyat, serta bekerja sama dengan lembaga-lembaga resmi lainya. berorganisasi sama dengan mengabdi kepada masyarakat, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, namun di samping itu kualitas organisasi bergantung kualitas anggotanya atau kadernya, dia harus mapan dalam segi pengetahuan, dalam hal ini orang orang yang mempunyai kualitas pendidikan yang baik pula, percuma satu organisasi secara kuantitas anggota ai banyak namun tidak dengan jumlah kualitas. Dalam tubuh organisasi, anggota organisasi berbdeda disiplin ilmu dan background, disitulah akan muncul diskusi-diskusi ilmiah, sharing bertukar pikiran, serta menjadi tempat belajar kita. Di samping itu ketika berkencimpung di organisai, kita tak sadar telah kita di bentuk untuk bekerja sama dengan tim,dalam menyelesaikan sebuah permasalah atau di amanahkan tugas oleh anggota organisasi lainya dan jiwa humanisasi atau simpati kepada orang semakin terbangun Jelaslah bahwa organisasi akan mengalami progres dan maju bergantung pada anggotanya, pendidikan menjadi kata kuncinya.
Sehingga tidak salah lagi organisasi sebagai wadah pembahruan dan perubahan utamanya bagi diri sendiri kemudian masyarakat, dengan berhimpun kita akan menemukan jati diri kita serta kelemahan kita, maka berorganisasilah, kita kuat karena kita bersatu, dalam persatuan itu ada kekuatan yang akan membawa perubahan bagi nusa bangsa dan agama. Maka berorganisasilah, berhimpunlah, berserikat, dan teriakan kebenaran.